Panjang Pendek Usus Pengaruhi Berat Tubuh?
JAKARTA, Mengapa tubuh saya kurus? Apakah usus saya lebih pendek daripada usus orang lain? Mungkin saja pertanyaan seperti itu pernah tersirat dalam benak Anda. Namun, benarkah panjang pendek usus bisa merubah berat tubuh? Menurut Rino Alviani Gani, spesialis penyakit dari Tempat tinggal Sakit Premier Bintaro, panjangnya usus manusia relatif sama serta tak jauh tidak sama. Usus tak ada yang panjang, tak ada yang pendek, tutur Rino dalam bincang kesehatan Perlakuan Terbaru Masalah Saluran Cerna di Jakarta, Kamis, (25/3/2011) lantas. Panjang pendek usus, pada prinsipnya, tak merubah berat tubuh seorang. Tetapi, sekurang-kurangnya ada dua aspek berkaitan usus yang merubah berat tubuh seorang. Pertama, yaitu gerakan usus yang senantiasa bertambah cepat. Gerakan usus ini bisa karena sebab kecenderungan atau bakat. Ke-2, berat tubuh rendah disebabkan oleh penyakit atau masalah pencernaan. Beberapa makanan yg tidak diolah dengan baik bakal condong tidak bisa diserap. Dia bakal mengakibatkan gerakan usus jadi lebih kuat lantaran tak hancur, lanjutnya. Contoh lebih sederhananya yaitu pada beberapa orang yang tidak bisa mengolah susu. Seorang yang ususnya tak dapat mengolah susu, gerakan ususnya semakin lebih kuat, yang selanjutnya mengakibatkan mencret. Tiga aspekSementara itu, spesialis bedah pencernaan dari RS Premier Bintaro, Errawan Wiradisuria, menyebutkan, sekurangnya ada tiga aspek dampak usus pada berat tubuh seorang. Tiga aspek itu yaitu kwalitas Kesehatan dinding usus tersebut, yang begitu beresiko pada absorpsi (penyerapan) makanan. Ke-2, kesibukan peristaltik (gerakan) usus. Ketiga, kwalitas makanan : mutu gizi/kandungan nutrisi, kepadatan makanan (gampang/sulit diolah). Errawan memberikan, panjang usus orang di Indonesia cuma sekitaran 5 mtr.. Hal semacam ini agak sedikit tidak sama dengan usus orang Barat yang berdasar pada literatur mempunyai panjang sekitaran 8 mtr.. Lebih kurang panjang usus orang Indonesia sekitaran 5 mtr., dari lambung ke bawah, tutur Errawan. Errawan menerangkan, gerakan usus yang lebih kuat ini berlangsung lantaran ada beberapa orang yang tidak bisa mengolah beberapa makanan spesifik. Diluar itu, ada aspek lain sebagai penyebab, yaitu stres. Dengan stres, tinggi usus mungkin saja malas atau jadi lebih aktif, katanya. Jarak normal makanan yang kita makan hingga jadi feses, lanjut Errawan, umumnya sekitaran 6-8 jam. Namun, hal semacam itu bergantung dari kesibukan usus serta jumlah makanan yang masuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar